"Welcome to My Paradise". Adakah dari teman-teman yang ingat dengan lantunan lagu yang akrab kita dengarkan tersebut. Cluenya adalah sang penyanyi selalu identik dengan menyanyikan lagu santai dan cocok untuk kita yang hobi berpetualang terutama bersantai di tempat-tempat yang unik dan menarik untuk dieksplorasi. Ada yang masih ingat gaq?? Hayooo??
Yahh, itu dia
lagu dari Stephen and Cocconut Trees.
Paradise (Surga) dunia yang kita maksud tidak lain adalah Lombok. Ya, Lombok
merupakan primadona untuk daerah wisata Nusa Tenggara Barat.
Salam semangat
dan sehat selalu buat kita semu. Alhamdulillah kali ini kita sudah
bereksplorasi kembali menuju salah satu panorama alam dari Pantai Selatan
Lombok, NTB. Pantai yang eksotis dan menarik tidak lain dan tidak bukan adalah
Tanjung Aan. Sedikit pengetahuan umum buat teman-teman yang kali lupa dengan
sebutan tanjung. Tanjung merupakan salah satu keadaan/ bentuk daratan yang
menonjol/menjorok ke arah laut. Sementara untuk nama Pantainya adalah Pantai
Aan. Dari judul aja sudah menarik, apalagi isinya. Yuk kita cek
penampakannya..^^
Pantai Tanjung Aan |
Penampakan dari atas bukit ( Photo by dhannysurya ) |
Tanjung Aan
merupakan salah satu panorama indah dari Pantai Selatan, yang notabene-nya
terletak di daerah Lombok Tengah. Selain Pantai Mawun, Selong belanak, dan
Pantai Kuta. Beberapa hal menarik yang disuguhi pantai ini adalah pasir putih
seperti merica dengan pemandangan pantai dengan gradasi warna biru hijau yang high contras jika dipandang mata. Semacam
bukit kecil yang terdapat pada pinggir pantai dengan hamparan rumput yang
warnanya menyesuaikan dengan musim, sangat cocok sebagai obyek foto bagi
wisatawan lokal maupun luar. Melihat ke arah timur terdapat deretan bukit hijau
yang menyembunyikan salah satu kelebihan dari Pantai Aan ini. Itu dia si Umbrella Stone yang kerap disebut
sebagai “Batu Payung”. Sebuah batu yang berdiri kokoh di sisi pantai dihiasi
dengan sedikit rumput hijau pada bagian atasnya. Melihat ke arah selatan batu
paying terlihat gugusan pulau kecil yang disebut sebagai “Kaki Gunung Anjan”. Ini
merupakan salah satu aset berharga dari pantai Aan yang banyak diminati oleh
para wisatawan. Tajuk Batu Payung juga menjadi salah satu TrendTopic yang ramai dibicarakan saat ini. Teman-teman sudah pasti
tau kan iklannya...hehe
Penampakan Batu Payung |
Kemudian akses
jalan menuju Tanjung Aan itu sendiri adalah Mataram
- Praya - Sengkol - Rambitan ( Sade Village ) - Kuta - Tanjung Aan.
Jarak dari Mataram
menuju Pantai Aan adalah sekitar 60 Km, dan membutuhkan waktu selama 1,5 jam
dengan menggunakan kecepatan standar 60-80 km/jam. Buat teman-teman yang masih
bingung, berikut pencerahan dari lokasi pada peta.
Lokasi Pantai Aan |
Sudah jelas
bukan ??? :)
Balik lagi ke
cerita perjalanan Mimin...^^
Pagi itu, 19
Maret 2013 merupakan hari yang tepat dan cocok untuk menikmati hari libur
selepas menghabiskan waktu di kantor/tempat kami bekerja. Target berlibur saat
itu selanjutnya adalah Pantai Aan, atau biasa kita menyebutnya Tanjung Aan.
Pastinya si Mbah Google selalu menjadi
andalan kami untuk searching and checking
TKP dan jalur yang aman dan nyaman. Sisipan rencanapun kami atur sedemikian
rupa. Tak lupa mempersiapkan bekal dan kendaraan, doa dan basmalah selalu kami
sisipkan dalam setiap langkah kami. Kali ini mobil Honda Maestro milik Mba Tya
dan Mas Ijank yang menjadi kendaraan kami. Jumlah kru kali ini 3 orang.
Berhubung liburan kali ini kami sempatkan untuk mengisi liburan mas Ijank. Tepat
pukul 10.00 WITA kami berangkat. Bismillahirohmaniraahim…
Siang yang
cerah, anugrah yang Tuhan Maha Kuasa. Selalu bersyukur atas segala nikmat patut
kita aplikasikan dalam hidup. Kendati Lombok cuacanya lagi ekstrim, tidak
menyulutkan semangat kami untuk menjajaki Pantai An, beruntung mobil mba tia
full AC. So teriknya sinar matahari lebih ter-cover.hehe..
1 Jam perjalanan
sudah terlewati, sebelum sampai pantai Aan kami mampir dulu di Resort Madalika,
mumpung pemandangan pohonya sedang bagus..kami sempatkan untuk berfoto dulu.
Tepat pada pukul
11.30 WITA kami sampai di Pantai Aan.
Suasana Pantai
dan Aroma khasnya perlahan menusuk ke hidung, mata kemudian menuju ke otak. Ceileh,
lebay…hihi
Alhamdulillah kami
bisa sampai dengan selamat. Begitu masuk ke area parkir, tampak hamparan pasir
dan gradasi pantai serta deburan ombak yang begitu menawan dari kejauhan. Perlu
teman-teman ketahui untuk biaya parkir kendaraan di sini bervariasi yakni mobil
seharga 7 rb rupiah sedangkan motor hanya 2 ribu rupiah. Tidak perlu khawatir
masalah makanan karena di sini juga warga sekitar menjajakan berbagai macam
makanan dan minuman tentunya dengan harga yang sedikit lebih mahal. Karena di
sini harga turis yang dipake men…:D
Kami Tiba di Area Parkir Pantai |
Tanjung Aan juga
banyak di sebut oleh warga sekitar sebagai Pantai Pasir Merica dikarenakan
bentuk pasir nya yg bulat besar layak nya merica. Memiliki garis pantai
sepanjang 1 km dengan dibatasi bukit2 hijau membuat pemandangan tanjung aan
semakin indah. Disini terdapat pula sebuah bukit, kita bisa naik keatas dan
melihat pemandangan pantai serta biru nya air laut dari atas bukit.
Saatnya berjalan
menyusuri pinggir pantai, menikmati pemandangan, makan siang, dan mengabadikan
moment pada beberapa prosesi foto. Di dekat bibir pantai terdapat sebuah bukit
kecil yang biasa dipakai para wisatawan untuk berfoto. Tak lupa kami sempatkan
menuju ke sana. Yuk kita cek penampakannya..:D
Warna Hijau Rumput dengan Biru Laut yang Indah ( Modelnya juga sih..^^) |
Tampak Laut dari atas Bukit |
Duduk sambil menikmati Pemandangan laut |
Libur telah tiba..horeee..horeee.. |
Udah puas banget kan mas ijank..:D |
Lanjut,
Hari sudah
menunjukkan pukul 12.00 WITA. Untuk mengejar waktu zuhur kamipun bergegas
menuju sang Batu Payung. Ceileh…:D
Bagi yang
berminat menuju Batu Payung, ada beberapa opsi untuk melakukan perjalanan. Bisa
melalui jalur penyebrangan dengan boat maupun menyusuri bukit yang berada di
sebelah timur pantai. Untuk penyebrangan boat biasa dikenakan tarif 10 rb, tapi
syaratnya jika jumlah kru minimal 10 orang. Untuk kru yang jumlahnya di bawah
10 orang bisa dikenakan tariff 50 rb – 100 rb PP. Itu tergantung dari
teman-teman juga jika pandai menawar harga. Kemudian penyebrangan hanya memakan
waktu sekitar 10 menit. So teman-teman keep
calm aja, boatnya mau kok nungguin kita..^^
Opsi yang
satunya lagi adalah dengan menelusuri pinggiran pantai menuju bukit yang berada
di sebelah timur. Dengan catatan bahwa air laut sedang surut sehingga para
wisatawan yang hobi tracking bisa
menempuh jalur tersebut. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jalur tersebut
kurang lebih 1 jam.
Sedikit
bertanya-tanya mengenai akses jalan pada penduduk di sana, ternyata ada
alternatif jalur lain yang gaq kalah wah
untuk bisa di tempuh. Biasanya akses ini digunakan oleh potoghrafer untuk
mengambil sudut photo yang bagus. Dengan menelusuri bukit yang berada di
sebelah timur pantai, mengikuti arah jalan tanpa masuk melalui area parkir
Tanjung Aan. Tinggal mengikuti jalur jalan arah lurus menuju ke timur sampai
tiba di atas perbukitan. Pasti bakalan seru banget kan..
Berikut
Penampakannya..:)
Eksyen sebelum nyebrang..:D |
Mari bersiap-siap menyebrang |
Biru Laut yang Indah Banget |
Eksyen di atas boat dulu |
Itu diaaaa Batu Payungnya |
Akhirnya sampai juga mas Ijank |
Batu Payung Tampak Depan |
Ini Dia Gugusan Kaki Gunung Anjan yang berada di sebelah selatan Batu Payung |
Begitu indahnya
primadona pantai selatan ini sampai-sampai kami tidak sadar jam sudah
menunjukkan pukul 13.00 WITA, saatnya bergegas pulang. Bergegas menuju tempat
beribadah terdekat untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Setelah
ibadah kelar, perut terasa kosong dan patut untuk kita isi,,hihi..
Kami juga menyempatkan diri untuk kuliner menuju Soto Bakso Babussalam yang terletak di daerah Kuripan. Ada dari teman-teman yang tau gak ?
Kalo belum tahu dicobain deh, jangan lupa es kelapa mudanya. Beeeh..Segeeer bangett…hehe..
Kami juga menyempatkan diri untuk kuliner menuju Soto Bakso Babussalam yang terletak di daerah Kuripan. Ada dari teman-teman yang tau gak ?
Kalo belum tahu dicobain deh, jangan lupa es kelapa mudanya. Beeeh..Segeeer bangett…hehe..
Ini Dia Soto Babussalamnya |
Eksyen sebelum makan..Nyam..Nyam... |
Asik Banget kan ??? ^^
Beberapa tips
buat kawan-kawan yang hendak mengunjungi Pantai Aan diantaranya adalah menyempatkan
diri untuk menyinggahi desa Sade ( Sade Village ). Desa sade merupakan desa
tradisional dengan ciri khas yang masih melekat dimana terdapat rumah
tradisional yang terbuat dari lumbung/alang-alang padi, pembuatan kain tenun (songket) dengan
metode tradisioanal dan kehidupan penduduk yang masih primitive. Desa ini
terdapat di Kecamatan Rambitan Kabupaten Lombok Tengah. Gak bakal rugi deh buat
dapetin beberapa souvenir dan pernak pernik tradisional yang unik dan menarik.
Sedikit Gambaran untuk Desa Sade..(^_^) ( @InfoLombok ) |
Ini Cerita Kami,
Mana Cerita Kalian ?
waah kereen. waktu ke lombok gak sempat ke sana..
BalasHapushttp://febrinasilalahi-piakacangitem.blogspot.com/