tentAng kaMi..

Foto saya
Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
BACKPACKER - That's We Are. EKSPLORASI untuk MENULIS, menulis untuk dijadikan KENANGAN, kenangan berkembang menjadi SEJARAH. Hobi jalan-jalan dan ekplorasi menuju beberapa serpihan surga di daerah Lombok tercinta. Ryan itu anak cowo paling lawas dari 3 bersaudara..sementara Tya merupakan anak kedua dari 3 bersaudara..There were any stuff we had to go..Enjoy this sites yah..MaturTampiAsihMeton

Sabtu, 23 Maret 2013

EKSOTISNYA TANJUNG AAN DAN BATU PAYUNG




"Welcome to My Paradise". Adakah dari teman-teman yang ingat dengan lantunan lagu yang akrab kita dengarkan tersebut. Cluenya adalah sang penyanyi selalu identik dengan menyanyikan lagu santai dan cocok untuk kita yang hobi berpetualang terutama bersantai di tempat-tempat yang unik dan menarik untuk dieksplorasi. Ada yang masih ingat gaq?? Hayooo??
Yahh, itu dia lagu dari Stephen and Cocconut Trees. Paradise (Surga) dunia yang kita maksud tidak lain adalah Lombok. Ya, Lombok merupakan primadona untuk daerah wisata Nusa Tenggara Barat.

Salam semangat dan sehat selalu buat kita semu. Alhamdulillah kali ini kita sudah bereksplorasi kembali menuju salah satu panorama alam dari Pantai Selatan Lombok, NTB. Pantai yang eksotis dan menarik tidak lain dan tidak bukan adalah Tanjung Aan. Sedikit pengetahuan umum buat teman-teman yang kali lupa dengan sebutan tanjung. Tanjung merupakan salah satu keadaan/ bentuk daratan yang menonjol/menjorok ke arah laut. Sementara untuk nama Pantainya adalah Pantai Aan. Dari judul aja sudah menarik, apalagi isinya. Yuk kita cek penampakannya..^^

Pantai Tanjung Aan
Penampakan dari atas bukit ( Photo by dhannysurya )
Tanjung Aan merupakan salah satu panorama indah dari Pantai Selatan, yang notabene-nya terletak di daerah Lombok Tengah. Selain Pantai Mawun, Selong belanak, dan Pantai Kuta. Beberapa hal menarik yang disuguhi pantai ini adalah pasir putih seperti merica dengan pemandangan pantai dengan gradasi warna biru hijau yang high contras jika dipandang mata. Semacam bukit kecil yang terdapat pada pinggir pantai dengan hamparan rumput yang warnanya menyesuaikan dengan musim, sangat cocok sebagai obyek foto bagi wisatawan lokal maupun luar. Melihat ke arah timur terdapat deretan bukit hijau yang menyembunyikan salah satu kelebihan dari Pantai Aan ini. Itu dia si Umbrella Stone yang kerap disebut sebagai “Batu Payung”. Sebuah batu yang berdiri kokoh di sisi pantai dihiasi dengan sedikit rumput hijau pada bagian atasnya. Melihat ke arah selatan batu paying terlihat gugusan pulau kecil yang disebut sebagai “Kaki Gunung Anjan”. Ini merupakan salah satu aset berharga dari pantai Aan yang banyak diminati oleh para wisatawan. Tajuk Batu Payung juga menjadi salah satu TrendTopic yang ramai dibicarakan saat ini. Teman-teman sudah pasti tau kan iklannya...hehe

Penampakan Batu Payung
Kemudian akses jalan menuju Tanjung Aan itu sendiri adalah Mataram - Praya - Sengkol - Rambitan ( Sade Village ) - Kuta - Tanjung Aan.
Jarak dari Mataram menuju Pantai Aan adalah sekitar 60 Km, dan membutuhkan waktu selama 1,5 jam dengan menggunakan kecepatan standar 60-80 km/jam. Buat teman-teman yang masih bingung, berikut pencerahan dari lokasi pada peta.

Lokasi Pantai Aan
Sudah jelas bukan ??? :)

Balik lagi ke cerita perjalanan Mimin...^^

Pagi itu, 19 Maret 2013 merupakan hari yang tepat dan cocok untuk menikmati hari libur selepas menghabiskan waktu di kantor/tempat kami bekerja. Target berlibur saat itu selanjutnya adalah Pantai Aan, atau biasa kita menyebutnya Tanjung Aan. Pastinya si Mbah Google selalu menjadi andalan kami untuk searching and checking TKP dan jalur yang aman dan nyaman. Sisipan rencanapun kami atur sedemikian rupa. Tak lupa mempersiapkan bekal dan kendaraan, doa dan basmalah selalu kami sisipkan dalam setiap langkah kami. Kali ini mobil Honda Maestro milik Mba Tya dan Mas Ijank yang menjadi kendaraan kami. Jumlah kru kali ini 3 orang. Berhubung liburan kali ini kami sempatkan untuk mengisi liburan mas Ijank. Tepat pukul 10.00 WITA kami berangkat. Bismillahirohmaniraahim…

Siang yang cerah, anugrah yang Tuhan Maha Kuasa. Selalu bersyukur atas segala nikmat patut kita aplikasikan dalam hidup. Kendati Lombok cuacanya lagi ekstrim, tidak menyulutkan semangat kami untuk menjajaki Pantai An, beruntung mobil mba tia full AC. So teriknya sinar matahari lebih ter-cover.hehe..

1 Jam perjalanan sudah terlewati, sebelum sampai pantai Aan kami mampir dulu di Resort Madalika, mumpung pemandangan pohonya sedang bagus..kami sempatkan untuk berfoto dulu.

Tepat pada pukul 11.30 WITA kami sampai di Pantai Aan.
Suasana Pantai dan Aroma khasnya perlahan menusuk ke hidung, mata kemudian menuju ke otak. Ceileh, lebay…hihi
Alhamdulillah kami bisa sampai dengan selamat. Begitu masuk ke area parkir, tampak hamparan pasir dan gradasi pantai serta deburan ombak yang begitu menawan dari kejauhan. Perlu teman-teman ketahui untuk biaya parkir kendaraan di sini bervariasi yakni mobil seharga 7 rb rupiah sedangkan motor hanya 2 ribu rupiah. Tidak perlu khawatir masalah makanan karena di sini juga warga sekitar menjajakan berbagai macam makanan dan minuman tentunya dengan harga yang sedikit lebih mahal. Karena di sini harga turis yang dipake men…:D

Kami Tiba di Area Parkir Pantai
Tanjung Aan juga banyak di sebut oleh warga sekitar sebagai Pantai Pasir Merica dikarenakan bentuk pasir nya yg bulat besar layak nya merica. Memiliki garis pantai sepanjang 1 km dengan dibatasi bukit2 hijau membuat pemandangan tanjung aan semakin indah. Disini terdapat pula sebuah bukit, kita bisa naik keatas dan melihat pemandangan pantai serta biru nya air laut dari atas bukit.

Saatnya berjalan menyusuri pinggir pantai, menikmati pemandangan, makan siang, dan mengabadikan moment pada beberapa prosesi foto. Di dekat bibir pantai terdapat sebuah bukit kecil yang biasa dipakai para wisatawan untuk berfoto. Tak lupa kami sempatkan menuju ke sana. Yuk kita cek penampakannya..:D

Warna Hijau Rumput dengan Biru Laut yang Indah ( Modelnya juga sih..^^)

Tampak Laut dari atas Bukit

Duduk sambil menikmati Pemandangan laut

Libur telah tiba..horeee..horeee..

Udah puas banget kan mas ijank..:D
Lanjut,
Hari sudah menunjukkan pukul 12.00 WITA. Untuk mengejar waktu zuhur kamipun bergegas menuju sang Batu Payung. Ceileh…:D
Bagi yang berminat menuju Batu Payung, ada beberapa opsi untuk melakukan perjalanan. Bisa melalui jalur penyebrangan dengan boat maupun menyusuri bukit yang berada di sebelah timur pantai. Untuk penyebrangan boat biasa dikenakan tarif 10 rb, tapi syaratnya jika jumlah kru minimal 10 orang. Untuk kru yang jumlahnya di bawah 10 orang bisa dikenakan tariff 50 rb – 100 rb PP. Itu tergantung dari teman-teman juga jika pandai menawar harga. Kemudian penyebrangan hanya memakan waktu sekitar 10 menit. So teman-teman keep calm aja, boatnya mau kok nungguin kita..^^

Opsi yang satunya lagi adalah dengan menelusuri pinggiran pantai menuju bukit yang berada di sebelah timur. Dengan catatan bahwa air laut sedang surut sehingga para wisatawan yang hobi tracking bisa menempuh jalur tersebut. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jalur tersebut kurang lebih 1 jam.
Sedikit bertanya-tanya mengenai akses jalan pada penduduk di sana, ternyata ada alternatif jalur lain yang gaq kalah wah untuk bisa di tempuh. Biasanya akses ini digunakan oleh potoghrafer untuk mengambil sudut photo yang bagus. Dengan menelusuri bukit yang berada di sebelah timur pantai, mengikuti arah jalan tanpa masuk melalui area parkir Tanjung Aan. Tinggal mengikuti jalur jalan arah lurus menuju ke timur sampai tiba di atas perbukitan. Pasti bakalan seru banget kan..
Berikut Penampakannya..:)
Eksyen sebelum nyebrang..:D

Mari bersiap-siap menyebrang

Biru Laut yang Indah Banget

Eksyen di atas boat dulu

Itu diaaaa Batu Payungnya

Akhirnya sampai juga mas Ijank

Batu Payung Tampak Depan

Ini Dia Gugusan Kaki Gunung Anjan yang berada di sebelah selatan Batu Payung
Begitu indahnya primadona pantai selatan ini sampai-sampai kami tidak sadar jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WITA, saatnya bergegas pulang. Bergegas menuju tempat beribadah terdekat untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Setelah ibadah kelar, perut terasa kosong dan patut untuk kita isi,,hihi..
Kami juga menyempatkan diri untuk kuliner menuju Soto Bakso Babussalam yang terletak di daerah Kuripan. Ada dari teman-teman yang tau gak ?
Kalo belum tahu dicobain deh, jangan lupa es kelapa mudanya. Beeeh..Segeeer bangett…hehe.. 

Ini Dia Soto Babussalamnya

Eksyen sebelum makan..Nyam..Nyam...
Asik Banget kan ??? ^^

Beberapa tips buat kawan-kawan yang hendak mengunjungi Pantai Aan diantaranya adalah menyempatkan diri untuk menyinggahi desa Sade ( Sade Village ). Desa sade merupakan desa tradisional dengan ciri khas yang masih melekat dimana terdapat rumah tradisional yang terbuat dari lumbung/alang-alang padi, pembuatan kain tenun (songket) dengan metode tradisioanal dan kehidupan penduduk yang masih primitive. Desa ini terdapat di Kecamatan Rambitan Kabupaten Lombok Tengah. Gak bakal rugi deh buat dapetin beberapa souvenir dan pernak pernik tradisional yang unik dan menarik.

Sedikit Gambaran untuk Desa Sade..(^_^) ( @InfoLombok )

Ini Cerita Kami, Mana Cerita Kalian ?

1 komentar:

  1. waah kereen. waktu ke lombok gak sempat ke sana..

    http://febrinasilalahi-piakacangitem.blogspot.com/

    BalasHapus

/* Awal script seo */ /* akhir script seo */