tentAng kaMi..

Foto saya
Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
BACKPACKER - That's We Are. EKSPLORASI untuk MENULIS, menulis untuk dijadikan KENANGAN, kenangan berkembang menjadi SEJARAH. Hobi jalan-jalan dan ekplorasi menuju beberapa serpihan surga di daerah Lombok tercinta. Ryan itu anak cowo paling lawas dari 3 bersaudara..sementara Tya merupakan anak kedua dari 3 bersaudara..There were any stuff we had to go..Enjoy this sites yah..MaturTampiAsihMeton

Sabtu, 03 November 2012

Sepenggal Kata Maaf Untuk Kasih


                                                                                                              Mataram, 24 Oktober 2012

Assalamulaikum Wr.Wb
Terjadi lagi, dan terjadi lagi, kisah pahit dari perjalanan cinta ini. Tak lepas dari kekhilafan. Kesalahan lisan yang terucap, kesalahpahaman pola pikir dan kedewasaan yang kian belum terlatih. Semua terjadi begitu saja dan meninggalkan banyak luka. Tak lepas dari waktu, semua mulai terlihat putih lagi. Semua kembali terbuka mengingat hal yang terjadi sebelumnya. Hanya kata MAAF yang bisa terucap dari beberapa kata yang terlantun begitu saja mengikuti amarah dan pikiran yang belum sepenuhnya jernih. Semua semata-mata karena diri ini sadar pada hakikat diri kita sebagai manusia yang tidak sempurna, bahkan jauh dari kesempurnaan.
Sebetulnya hanya sebuah kesalahpahaman yang terjadi. Dimana salah satu sikon yang diluar jangkauan untuk ku-ubah. Bermacam anggapan dan pikiran kian bersarang dan terucap. Padahal sebetulnya tidak pernah terjadi dan tidak akan terjadi. Aku mengerti, aku paham, aku berusaha.
Tapi semua masih diluar kendali kendati diri ini yang belum stabil dan matang. Beberapa lantunan kata darimu membuat diri ini tak kuasa menahan diri, dan akhirnya merusak semuanya.

Astagfirullah..Astagfirullah..Astagfirullah…

Cobaan memang pasti ada, tergantung bagaimana kita menyikapi. Bukan ingin menggurui, tapi sepengetahuanku kesalahan merupakan awal dari keberhasilan. Aku berusaha, dari awal kisah ini dimulai, sampai saat ini. Maap jika semuanya masih terkesan kurang, bahkan aku merasa masih sangat kurang. Masih ingatkah kata-kata “ Seorang Ksatria adalah Orang yang mau mengakui kesalahannya dan meminta maap “ . Sebetulnya itu yang menjadi motivasi.
Aku tahu, aku sadar, aku paham jika kesalahanku betul-betul fatal. Setiap waktu rasa menyesal membayangi setiap langkahku, terkait beberapa kata yang sudah terucap dari lisan ini. Tulisan ini menginspirasiku untuk mencoba menjadi lebih baik.
Aku tahu, kesan yang sebetulnya kamu tangkap masih ragu. Janji tanpa realisasi memang sebetulnya sudah terkenal mendarah-daging. Sebetulnya semua tergantung dari kita berdua, aku tanpa dukunganmu nol. Sementara kamu tanpa dukunganku juga nol. Dalam hubungan yang serius, jika salah satu saja yang menjadi penopang, maka tidak akan bias berdiri tegak. Ibaratnya begitu.

Yang terjadi, biarlah terjadi. Hidup itu memang harus melihat ke depan, bukan melihat ke belakang. Takdir sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, Jodoh, dan Rizki. Tinggal kita berusaha dan berdoa.
Seseorang tidak bisa merubah orang lain secara paksa, tapi dirinya sendirinya lah yang bisa, tergantung dari kesadaran dan pola pikir masing-masing.
Semua bakal berjalan baik jika emosi, ego, pengertian, dan kepercayaan terpelihara dengan baik.

Tulisan ini merupakan sedikit curahan hati yang sebetulnya ingin terucap. Doa dan permohonan selalu terlafazdkan agar pintu hati ini bisa terbuka. Sungguh Ironis jika kita masih memikirkan diri kita sendiri.
Sekarang, semua telah berlalu dan terjadi. Satu pintaku, janganlah buang kenangan kita selama ini. Jadikan itu sebagai salah satu momen terbaik dalam hidup karena sepatutnya kita bersyukur dengan segala nikamat yang dianugrahkan. Jika memang ini jalan terakhir yang bakal kita tempuh, kita hanya bisa bersabar dan menerima. Sebetulnya masih ada usaha dan kesempatan untuk memperjuangkan, tapi itu kembali lagi ke diri kita masing-masing.
Akan tetapi, diri kita yang sekarang belum siap untuk bersama, melihat beberapa kejadian yang telah terjadi . Kapankah siap ? Itu tergantung pribadi masing-masing, tidak ada yang saling menyalahkan di sini, namun instrospeksi diri merupakan jalan satu-satunya.
Satu hal yang perlu kamu tahu,

Kamu adalah anugrah yang terbesar dalam hidupku
Tiada lagi yang seindahmu
Hadirkan banyak kisah cinta
Kaulah Semangatku
Damai dan Sukses selalu buat kamu
Kasihku,




Special One For You.
By Ryan Mahindra
/* Awal script seo */ /* akhir script seo */