Sudah pernahkan anda mendengar istilah jika tubuh seorang
wanita tersusun atas tulang rusuk seorang pria ?
Tentunya hal ini tidak lepas dari asal muasal seorang Siti
Hawa bilamana tubuhnya tersusun atas 1 tulang rusuk nabi Adam yang menginginkan
seorang pendamping hidup.
Maka dari itu, statement positif yang bisa kita ambil adalah
sudah sepatutnya seorang wanita menjadi pendamping yang baik bagi seorang pria.
So pasti dalam konteks yang positif.
Pria Mengerti wanita, wanita menghargai pria. Salah satu
prinsip yang wajib kita garis bawahi. Karena apa? Karena sudah dijelaskan dalam
islam bahwa “ setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan memili kedudukan
yang sejajar di hadapan allah SWT. Yang membedakan hanya keimanan dan
ketaqwaan. Saya tambahkan sedikit dalam kehidupan dunia tetntunya diperlukan
akhlak yang baik dan pengertian yang terlatih.
Nah...
Kembali ke kisah sipenulis yang sedang berantem niy
ceritanya..(^^)
Sebetulnya pertengkaran itu merupakan perihal yang harpiah,
wajar, dan alami. Api yang disulut, malah bertambah besar ketika ditambahkan
bahan bakar. Alhasil terjadi kebakaran besar.
Hmmm..
Sudah 2 hari ini, aku masih merindukanmu. Bukan berkata bohong, tapi kenyataannya memang begitu. Aku tidak menjalin komunikasi bukan berarti cintaku pudar, hanya saja ini mungkin bisa menjadi lesson buat kita berdua betapa perlunya kamu menghargai aku, dan pentingnya aku mengerti kamu. Menyimpan kerinduan di hati memang menyakitkan. 5 tahun bukanlah waktu yang singkat, di samping itu pula tingkat kejenuhan semakin meningkat.
Sudah 2 hari ini, aku masih merindukanmu. Bukan berkata bohong, tapi kenyataannya memang begitu. Aku tidak menjalin komunikasi bukan berarti cintaku pudar, hanya saja ini mungkin bisa menjadi lesson buat kita berdua betapa perlunya kamu menghargai aku, dan pentingnya aku mengerti kamu. Menyimpan kerinduan di hati memang menyakitkan. 5 tahun bukanlah waktu yang singkat, di samping itu pula tingkat kejenuhan semakin meningkat.
Aku rindu kita
berdua tertawa bersama di saat senang, menangis berdua ketika duka melanda. Aku
kangen ketika kita menjadi mesin
kalkulator ketika berbelanja, aku merindukan
momen kita ketika bereksplorasi ke suatu tempat. Aku merindui ketika kamu berusaha mendapatkan sebiji bulu hidungku, aku
rindukan saat-saat kita nonton
bersama, aku mengangeni ketika
mengusap air matamu, aku kangeni
saat menarik hidungmu biar mancung, aku kangenkan tangisan kecil manjamu..
- Kesimpulannya aku rindu dan kangen kamu.^^ -
Kita bahas sedikit y soalnya problemnya..
Keputusan, tetaplah keputusan. Kita memutuskan untuk
menjalani dlu. Pada dasarnya ego adalah
racun. Ibarat racun di dalam darah, pasti akan bersifat toksik dan merusak
organ hati. Begitu pula ego. Akibat yang ditimbulkan adalah kerusakan.
Pastinya racun memiliki penawar. Begitu juga ego. Selain penawar,
racun juga bisa dicegah dengan usaha prevent (pencegahan). Begitu juga ego. Mana saja bisa menjadi pilihan..
Nah Kembali lagi pada diri masing-masing.
Bertanyalah kepada diri sendiri, masih pentingkah hubungan ini? Kembali pada niat kita, untuk saling mengenal dan berujung pada ibadah (pernikahan).
Bertanyalah kepada diri sendiri, masih pentingkah hubungan ini? Kembali pada niat kita, untuk saling mengenal dan berujung pada ibadah (pernikahan).
Masih adakah cinta? Masihkah ada rasa peduli ?
Jika masih, berbaikan bukan satu-satunya jalan jika suatu
saat nanti permasalah kembali terjadi. Ini saatnya introspeksi diri.
Benar-benar Introspeksi diri.
Renungilah kalimat-kalimat ini :
Di dalam sesuatu hal yang keras, pasti terdapat sesuatu hal
yang lembut. Sekalipun kadarnya sedikit.
Di dalam kegelapan mendalam, pasti terdapat secercah cahaya
terang yang menyinari
Itulah HARAPAN.
Masih adakah harapan ?
Masih adakah harapan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar