tentAng kaMi..

Foto saya
Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
BACKPACKER - That's We Are. EKSPLORASI untuk MENULIS, menulis untuk dijadikan KENANGAN, kenangan berkembang menjadi SEJARAH. Hobi jalan-jalan dan ekplorasi menuju beberapa serpihan surga di daerah Lombok tercinta. Ryan itu anak cowo paling lawas dari 3 bersaudara..sementara Tya merupakan anak kedua dari 3 bersaudara..There were any stuff we had to go..Enjoy this sites yah..MaturTampiAsihMeton

Sabtu, 24 Maret 2012

Ada 12 Jenis Serangga Tomcat dan Cara Mengatasi Racunnya




Serangga yang disebut serangga tomcat menyerang warga apartemen di Surabaya. Serangga ini juga dilaporkan menyerang kawasan Kenjeran dan Wonorejo.

Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari Sutrisno, mengatakan, "Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga genus Paederus."

Serangga tersebut adalah kumbang memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 1 cm sehingga kadang tidak dikenali. Keunikan serangga ini adalah bagian sayap yang tak menutupi seluruh abdomen.

"Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di sini adalah Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis ini," jelas Hari.

Hari mengatakan, serangga ini memiliki habitat di persawahan, hutan maupun taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga lain pemakan daun.

Sebutan serangga ini sedikit kurang tepat sebab sebenarnya tomcat adalah nama pestisida. Di beberapa daerah, serangga ini sering disebut semut kanai atau semut kayap.

Hari saat dihubungi Senin (19/3/2012) mengungkapkan bahwa serangga Paederus biasanya menyerang untuk mempertahankan diri. Serangga ini bisa menyerang apapun yang dianggap menggangggu.

Namun demikian, Hari mengatakan, "Serangan pada manusia sebenarnya bukan tujuan. Hanya mungkin ada aktivitas manusia yang mengganggu serangga ini."

Aktivitas yang mengganggu antara lain saat serangga akan masuk ke rumah dan terhalang tirai, manusia membuka tirai tersebut sehingga kumbang ini terbang dan menyerang.

Ciri khas Paederus adalah kemampuan memproduksi toksin yang disebut paederin. Saat menyerang, serangga akan mengeluarkan toksin ini, persis seperti ular yang mengeluarkan bisa.

Toksin tersebut yang dikatakan bisa berdampak buruk bagi manusia. Akibat jika terserang serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan.

"Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun. Lalu bisa juga memakai Kalium permanganat atau salep untuk mengobati," terang Hari.

Dikatakan bahwa racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih besar dari bisa kobra. Namun demikian, Hari mengatakan bahwa racun serangga ini tak mematikan.

Menurut Hari, kumbang Paederus sebenarnya serangga yang menguntungkan bagi petani karena mampu membasmi wereng. Karenanya, serangga ini cukup dicegah kehadirannya, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia.

Hari menghimbau masyarakat agar tidak panik. Serangan serangga ini sebenarnya sudah biasa dialami. hany perlu langkah tepat saat terkena serangannya.

Berikut ini Cara-Cara sederhana untuk mewaspadai agar bisa mengatasi Serangga Tomcat yang Saya kutip sebahagian dari Perkataan Menko Kesra Agung Laksono di sebuah Media ternama di Jakarta Hari ini Kamis (22/3/2012 ) Saya sederhanakan dan susun antara lain seperti ini :

1. Tomcat Takut pada Sinar Matahari meskipun dia Suka pada Cahaya lampu;

2. Tomcat menyukai Daerah yang lembab dan tidak terpapar sinar matahari;

3. Masyarakat yang tinggal di daerah yang dimungkinkan untuk mendapat serangan Tomcat agar menutup kisi-kisi jendela dan pintu rumah dengan kasa nyamuk agar kumbang ini tak mudah masuk kedalam rumah.

4. Masyakat yang daerahnya terserang Tomcat bila tidur dihimbau untuk Menggunakan kelambu;

5. Walau Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pertanian telah melakukan koordinasi dalam penanggulangan serangan Tomcat, namun tak ada salahnya bila terdapat gejala adanya serangan Tomcat di daerah-daerah masyarakat segera melaporkan hal ini kepada pemerintah daerah setempat untuk segera diatasi.

6. Upaya lain adalah melakukan penyemprotan Insektisida dan sosialisasi kepada Masyakat.

7. Masyakarat di himbau untuk menjaga kebersihan pekarangan rumah dan lingkungan sekitarnya secara bergotong royong membersihkan dahan-dahan dan daun tanaman yang tidak terawat yang bisa dijadikan sarang bagi serangga ini. Tapi bukan dengan menebang pohon sesuka hati yang juga akan berdampak negatif bagi lingkungan hidup.

8. Bagi mereka yang sudah terhinggapi serangga Tomcat tidak diperbolehkan untuk menggosok kulit atau bagian badan yang tersentuh Serangga ini.

9. Bila Tomcat hinggap dibagian tubuh jangan dipijit tapi singkirkan dengan pelan-pelan dengan meniupnya, atau memindahkannya dengan hati-hati menggunakan alat seperti kertas atau lainnya dari tubuh kita agar tak tersengat racunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

/* Awal script seo */ /* akhir script seo */